BREAKING NEWS

Popular Content

Friday, 11 April 2014

KEMOTERAPI KANKER DIRUMAH ATAU DIRUMAH SAKIT?

 Kemoterapi kanker di rumah atau di Rumah sakit ?



Hay sahabat ada baiknya bagi kamu-kamu yang sedang menderita kanker untuk mengambil keputusan ini memilih kemoterapi di rumah sakit atau di rumah sendiri, dan bagi  kamu yang masih binggung apa itu kemoterapi tak masalah ada baiknya kamu menambah wawasan kamu dengan membaca artikel ini .

Kemoterapi merupakan pengunaan obat atau hormon agar dapat mengatasi kanker. 2 istilah medis untuk menggambarkan kemoterapi adalah  antineoplastik (yang berarti anti-kanker) dan terapi sitotoksik (yang berarti membunuh sel-sel kanker).

Dalam penggunaan obat kemoterapi dapat di berikan secara oral, suntikan intravena( pembulu darah), injeksi subkutan (bawah kulit), injeksi intramuskular (ke dalam otot), injeksi intra-arteri (ke pembuluh nadi), atau topikal (dengan krim atau gel).

Sangat berbeda dengan perawatan lainya seperti  radiasi dan pembedahan yang termasuk pengobatan lokal,
sangat sering kemoterapi di gunakankan sebagai pengobatan sistemik yang berarti obat berjalan ke seluruh tubuh untuk menuju sel-sel kanker dimanapun yang mungkin mereka telah menyebar.

Kemoterapi di gunakan untuk mengobati jenis kanker yang berbeda-beda. ada lebih dari 100 jenis obat di gunakan saat ini untuk kemoterapi- baik di berikan baik diberikan sendiri-sendiri atau dalam kombinasi dengan obat atau perawatan lain. Obat-obatan tersebut sangat bervariasi dalam komposisi kimia, cara pengambilan, kegunaannya dalam mengobati bentuk-bentuk khusus kanker, dan efek sampingnya.

dan taukah kamu..?? :O
Pasien penderita kanker yang kemoterapi lebih sering meniggal di RUMAH SAKIT
Mengapa?

Ini dia hasil dari sebuah penelitian menerangkan bahwa banyak dokter mengalami kesulitan untuk memulai percakapan terhadap hidup dan akhir pasien penderita kanker,khususnya para remaja penderita kanker karena mereka masih merasa mereka tidak terima akan kondisi yang mereka alami sekarang.


Asisten Profesor Kedokteran di Dana Farber Cancer Institute sekaligus penulis utama penelitian, Dr Alexi Wright mengatakan, memang dokter cukup sulit untuk memulai suatu pembicaraan tentang kematian, khususnya pada pasien yang lebih muda, karena akan membuat pasien berpikir dokter menyerah terhadap hidup mereka.

Dalam suatu kesempatan Wright dan timnya melakukan penelitian dan melibatkan 386 orang pasien yang mengalami sakit parah. Ditemukan sebanyak 56 persen yang menjalani kemoterapi, cenderung lebih muda, lebih berpendidikan, lebih kaya, lebih optimis tentang hidup mereka.

Pasien penderita kanker, rata-rata meninggal empat bulan setelah berpartisipasi dalam penelitian ini. Wright menyebut, 65 persen meninggal di tempat yang disukai, dibandingkan dengan 80 persen dari pasien yang memilih untuk menghentikan pengobatannya.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (9/3/2013) para peneliti juga menemukan, pasien yang menjalani kemoterapi lebih mungkin untuk meninggal dunia di ruang unit perawatan intensif di rumah sakit ketimbang di rumah.

(Melly Febrida)

Post a Comment

 
Copyright © 2014 Lhokseumaweku Powered By Blogger.